Jumat, 30 Desember 2016

KESEHATAN

       Menurut WHO (1974) yang dikutip oleh Effendi (1995), sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, social, jadi tidak hanya bebas dari penyakit dan bebas dari kelemahan. Sehat juga ditentukan oleh kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan social seseorang. Sedangkan menurut UU Kesehatan RI No. 9 tahun 1960 dan UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan ialah: Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
       Kesehatan merupakan factor penting yang harus diperhatikan oleh manusia. Karena jika kita sehat maka aktivitaspun akan lancar. Sebaliknya jika badan kita kurang sehat, maka aktivitas yang kita lakukan kurang maksimal atau bahkan tidak bisa beraktivitas sma sekali. Oleh karena itu, kita harus tahu tentang kesehatan kita, setidaknya kita tahu tentang diri kita sendiri. Apabila kita merasa sakit sebaiknya kita langsung memeriksakan ke dokter atau puskesmas terdekat untuk mencegah agar rasa sakit yang kita rasaan tidak menjadi parah.

       Penyakit ada yang menular dan ada pula yang tidak menular. Ada penyakit yang merupakan bawaan dari orang yua atau nenek moyang kita, misalnya saja asma. Baik penyakit menular, tidak menular ataupun bawaan dapat muncul jika tubuh kita kurang fit atau kekebalan tubuh kita menurun. Agar penyakit tidak menyerang pada tubuh kita, sebaiknya kita mencegahnya terlebih dahulu. Upaya yang bisa dilakukan kita ntuk mencegah agar tidak mudah terserang penyakit adalah dengan makan makanan yang sehat dan gizi seimbang, rutin berolah raga, memjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari stress yang terlalu berat. Stres juga dapat menyebabkan kita mudah terjangkit penyakit.

REMATIK

.       
Rematik merupakan penyakit anak-anak dan remaja.Biasanya penyakit ini mulai terjadi 1 sampai 3 minggu setelah seseorang menderita pharyngitis. Di Amerika Serikat, telah dikembangkan antibiotik untuk mengatasi penyakit ini.
Akan tetapi dengan menggunakan antibiotik agaknya masih menemui jalan buntu dikarenakan pengaruhnya terhadap kesehatan organ hati.
Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa demam rematik lebih sering dialami oleh anak gadis dibandingkan anak lelaki. Namun setelah mencapai dewasa, ukuran tentang jenis kelamin mana yang lebih sering terkena sudah mulai kabur.
Ini sangat tergantung dengan sistem imunitas seseorang dan lingkungan mereka berada.
Penyebab:
Demam rematik diakibatkan oleh kombinasi infeksi bakteri dan lemahnya sistem imunitas tubuh seseorang. Penyakit ini bermula dari infeksi pada tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
Setelah bakteri masuk ke dalam tubuh, ia akan berkembang dan menyebabkan demam disertai flu. Dalam banyak kasus, anak-anak lebih mudah terserang infeksi pada tenggorokan. Flu ini akan berkembang menjadi demam rematik.
Tanda-tanda rematik:
1)      Panas
2)      Sakit sendi, terutama pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki, kemudian pada sendi siku, Sendi-sendi membengkak, dan
3)      Seringkali terasa panas serta tampak merah.
4)      Garis-garis merah yang melengkung atau benjolan di bawah kulit.
5)      Pada kasus yang lebih berat, badan terasa lemah, napas pendek dan mungkin nyeri jantung(heart pain).
Pengobatan:
1)      Jika anda mencurigai demam rematik, temui petugas kesehatan. Pada penyakit ini, terdapat kemungkinan bahaya kerusakan jantung.
2)      Minumkan aspirirn dengan takaran besar. Seorang anak yang berusia 12 tahun dapat minum sampai 2 atau 3 tablet @ 300 mg, 6 kali sehari. Minumkan aspirin bersama-sama susu atau sedikit soda bicarbonat, untuk menghindarkan sakit pada lambung. Jika mulai berdering, kurangi takaran.
3)      Berikan penicilin, 400.000 unit per tablet, 1 tablet 4 kali sehari selama 10 hari.
Pencegahan:
1)      Untuk mencegah demam rematik, obati pharyngitis segera dengan penicilin selama 10 hari.

2)      Untuk mencegah kambuhnya demam rematik dan tambahan kerusakan jantung, anak yang pernah menderita demam rematik harus mendapatkan penicillin selama 10 hari, begitu ada tanda pertama sakit leher. Jika tanda-tanda kerusakan jantung telah terlihat, anak tersebut harus mendapat penicillin secara teratur mendapatkan suntikan benzathin penicillin setiap bulan, mungkin selama hidupnya. Ikutilah nasehat seoarang dokter atau petugas kesehatan yang berpengalaman.

Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup


Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain yaitu sebagai berikut.
1. Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain :
a.   Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang sehingga hutan tetap lestari.
b. Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan memberikan hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
c.   Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur kembali.
d. Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan yang hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali hutan-hutan yang telah rusak.
e.   Memperluas hutan lindung, taman nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan sebagai pengatur air, pencegah erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan flora dan fauna dapat tetap terpelihara dan lestari.
2. Bidang Pertanian
a.   Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
b.  Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras (sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
c.   Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
d.  Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian penggunaan pestisida dapat dihindarkan.
3. Bidang Industri
a.   Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat pengolahan limbah industri.
b.  Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan CO2 (karbon dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya. Penghijauan yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.
c.   Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar matahari, dan sebagainya.
d.  Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan demikian selain memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan bahan baku yang biasanya diambil dari alam dapat dikurangi.
e.   Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
f.   Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk.
4. Bidang Perairan
a.   Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan sampah.
b.  Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga tidak merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.
c.   Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan harus dilarang.
d.  Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring ikan sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.

5. Flora dan Fauna
Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain :
a.   Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi mereka yang mengambil flora dan memburu fauna yang dilindungi.
b. Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.

6. Perundang-undangan
Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-pelanggar lingkungan hidup sesuai dengan tuntutan undang-undang.
Fatahillah.


Kegiatan Sehat di Waktu Luang

Ada bebrapa kegiatan yang bisa dilakukan selama waktu luang untuk kesehatan, diantaranya :
1.Gerak Badan
Gerak Badan yang tepat untuk seseorang dan teratur sangat
berguna untuk kesegaran jasmani dan kesehatan tubuh. Tubuh orang yang bekerja berat dengan pikiran, dan sedikit menggerakkan tubuhnya, akan membuat gangguan penyakit tertentu. Seharusnya orang tersebut melakukan olahraga diwktu senggangnya.
2.Rekreasi
Rekreasi adalah menciptakan kembali sesuatu yang hilang. Banyak contoh macam olahraga yang bisa digunakan sebaggai rekreasi, misalanya : berburu, mamancing, berkemah.
Selain kegiatan olahraga banyak juga kegiatan bisa digunakan sebagai rekreasi, misalnya : darmawisata ketaman margasatwa, meseum, desa yang tentrm, dan istirahat digunung. Kegiatan ini untuk menyegarkan pikiran dan untuk menjernihkan perasaan yang kalut.
3.Istirahat
Istirahat adlah mengurangi aktivitas otot, meringankan ketegangan pikiran, dan menentramkan rohani, istirahat dapat dipenuhi dengan berbagai macam cara, misalnya mendengarkan radio, menonton telivisi, ngobrol sesame teman,tiduran, menonton pertandinagn/perlombaan, membaca buku bacaan, dan sebagainya.
Waktu dan lamanya istirahat dalam waktu satu hari, dengan rincian sebagai berikut :
a. diantaranya jam kerja atau belajar (pagi hari lebih kurang 10 menit istirahat 10-16 menit)
b. siang hari waktu isuirahat 15 – 20 menit, sebelum makan siang dna sesudah makna 30 – 60 menit
c. sore harisebelum makan 60 menit dan sesudah makan 60 menit
d. malam hari sebelum tidur 60 menit
4.Tidur

Tidur adalah cara yang paling baik untuk mendapatkan istirahat. Tidur sebaiknya pada malam hari 6 ja. Gejala – gejala umum dari kurang tidur antara lain. Kelopak mata sayu, pucxat,muka suram dan juga pucat, badan lemah, kurangkegairahan bekerja, malas dan lain – lain.

NARKOBA

Pengertian Narkoba
Istilah narkoba sering disalah artikan sebagai narkotika, obat, dan bahan berbahaya. Pengertian yang benar mengenai narkoba adalah narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Banyak jenis narkotika dan psikotropika memberi manfaat yang besar bila digunakan dengan baik dan benar dalam bidang kedokteran. Narkotika dan psikotropika dapat menyembuhkan banyak penyakit dan menghakiri penderitaan. Dalam dunia medis narkotika dan psikotropika banyak digunakan dalam tindakan operasi yang didahului dengan pembiusan. Padahal, obat bius tergolong narkotika. Selain itu, obat-obat jenis narkotika dan psikotropika digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami stres dan gangguan jiwa (depresi).
Semua jenis zat yang termasuk narkoba akan meningkatkan kerja otak (stimulan), menghambat kerja otak (depresan), dan menimbulkan daya khayal yang tinggi. Para pelaku penyalahgunaan narkoba bukan mencari obatnya, melainkan kenikmatan semuanya. Setelah mereka masuk pada tingkat ketergantungan, maka masa itu sangat membahayakan diri dan keluarganya.
Narkoba atau Napza adalah obat / bahan / zat, yang jika di minum, di isap, di hirup, di telan atau disuntikkan, berpengaruh utama pada kerja otak (susunan saraf pusat), dan menyebabkan ketergantungan. Akibatnya, kerja otak dan fungsi vital organ tubuh lain (jantung peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain) akan mengalami perubahan (meningkat atau menurun).
Adapun napza (narkotika,psikotropika, dan zat adiktif lain) adalah istilah kedokteran, yang difokuskan pada pengaruh ketergantungannya. Oleh karena itu, obat, bahan atau zat yang tidak diatur dalam undang-undang, tetapi menimbulkan ketergantungan dan sering disalah gunakan juga termasuk napza.
B. Penyalahgunaan narkoba
Alasan seorang menyalah gunakan  narkoba diantaranya untuk mengatasi stres, bersenang-senang, atau sosialisasi. Biasanya seseorang mulai mencoba narkoba (experimentel use) karena ditawarkan oleh teman dan untuk memenuhi keingintahuannya. Sebagian orang akan menggunakannya lagi dengan tujuan bersenang-senang (recreational use) atau untuk bersosialisasi (social use)
Bahaya penyalahgunaan narkoba sangat besar,bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga masa depan. Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan rusaknya organ tubuh, seperti hati, jantung, syaraf, mata, kulit, dan lain-lain. Selain itu, juga akan menimbulkan penyakit berbahaya yang sulit disembuhkan, seperti kanker, paru, HIV/AIDS, hepatitis, bahkan penyakit jiwa.
Penyalahgunaan narkoba semakin mengalami peningkatan. Banyak orang yang telah menjadi korban dari penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba hampir terjadi di semua kalangan termasuk anak-anak dan remaja. Anak-anak dan remaja merupakan sasaran empuk bagi para pengedar narkoba dengan memanfaatkan rasa ingin tahu mereka. Masa remaja merupakan masa yang sangat rentan pada penyalahgunaan narkoba. Maka dari itu perlu di imbangi dengan informasi dan bimbingan, sehingga remaja mempunyai tempat konsultasi yang tepat.
Biasanya faktor-faktor yang mendorong seorang trerjerumus ke dalam penyalagunaan narkoba adalah sebagai berikut:
1.      pengendalian diri yang lemah dan cenderung mencari sensasi.
2.      kondisi kehidupan keluarga.
3.      temperamen sulit.
4.      mengalami gangguan perilaku
5.      suka menyendiri dan berontak
6.      prestasi sekolah yang rendah
7.      tidak diterima kelompok
8.      berteman dengan pemakai narkoba
9.      bersikap baik terhadap pemakai narkoba
10.  mengenal narkoba di usia dini.
c. Sanksi terhadap tindak pidana narkotika
Beberapa pasal yang penting dari undang-undang nomor 22 tahun 1997 tentang narkotika adalah pasal 78, 79, 80, dan 81, yang ketentuan pidananya adalah sebagai berikut:
1.      barang siapa tanpa hak dan melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan narkotika (gol 1 dalam bentuk tanaman dan gol 1 bukan tanaman) dipidana paling lama 10 tahun dan denda paling banyak 500 juta.
2.      Barang siapa tanpa hak danmelawan hukum memiliki, menyimpan untuk dimiliki atau menguasai narkotika gol 2 dipidana paling lama 7 tahun dan denda palingbayan 250 juta, gol 3 paling lama 5 tahun dan denda paling banyak 100 juta.

3.      Brang siapa tanpa hak danmelawan hukummemproduksi, mengolah, mengekstraksi, mengkonversi, merakit ataumenyediakan narkotika gol 1 dipidana mati atau seumur hidup dan denda paling banyak 1milyar. Gol 2 dipidana paling lama 15 tahun dan denda paling banyak 500 juta, gol 3 dipidana paling lama 7 tahun dan denda paling banyak 200 juta. 

Kendala Menulis Karya Ilmiah dan Cara Mengatasinya

1. Malas
Secara umum malas mengerjakan penulisan merupakan permasalahan umum kendala menulis karya ilmiah. Seperti halnya jenis pekerjaan yang lain, malas merupakan kendala utama dalam menyelesaikan pekerjaan. Demikian halnya dengan menulis karya ilmiah, anda akan mendapatkan tantangan pertama kali oleh rasa malas ini. Jika anda berhasil mengatasi rasa malas ini maka anda seperti sudah menyelesaikan proses penulisan sebesar 45%, karena selajutnya akan terus mengalir secara lancar hingga tulisan selesai. Bila anda malas mengerjakan menulis karya ilmiah maka bisa jadi itu pertanda bahwa anda perlu menguatkan niat.

Bila niat sudah kuat maka anda tinggal mengkondisikan diri supaya semangat menulis karya ilmiah menggelora. Salah satu caranya adalah dengan membuat anda menjadi terus menerus bersinggungan dengan materi atau hal-hal yang berhubungan dengan topik karya ilmiah yang sedang anda kerjakan. Pikirkanlah manfaat-manfaat yang akan anda dapatkan dan yang akan didapatkan masyarakat umum dari tulisan karya ilmiah anda, sehingga rasa malas anda akan tergusur oleh semangat menulis. Hal ini karena secara umum menusia itu akan bersemangat ketika mengetahui manfaat yang didapatkan dari suatu kegiatan.

2. Suka Menunda (Procrastinating)
Suka menunda-nunda juga merupakan kendala umum yang banyak dihadapi oleh banyak orang ketika menghadapi suatu pekerjaan. Suka menunda juga menjadi salah satu kendala menulis karya ilmiah. Anda harus mengatasi kebiasaan suka menunda pekerjaan. Idehidup.com secara khusus telah membahas cara mengatasi kebiasaan suka menunda-nunda pekerjaan ini secara panjang lebar di artikel yang berjudul 7 Cara Ampuh Mengatasi Menunda Pekerjaan. Segera kerjakan apa yang bisa dan memungkinkan untuk dikerjakan. Jangan ada jeda sama sekali karena bila ada jeda dalam pengerjaan maka itu akan memungkinkan terjadinya keinginan untuk menunda proses pengerjaan menulis karya ilmiah. Bila keinginan tersebut dipenuhi maka menunda-nunda menulis karya ilmiah akan terus berlangsung dan anda baru akan tersadar ketika sudah memasuki tenggat waktu (deadline).

3. Kurang mengetahui Seluk-beluk dan Kurang Pengalaman Menulis Karya Ilmiah
Kendala yang juga biasanya dihadapi dalam menulis karya ilmiah adalah kurang memahaminya tentang seluk-beluk karya ilmiah dan kurang berpengalaman dalam menulis karya ilmiah. Untuk kendala kurang dipahaminya seluk beluk menulis karya ilmiah maka harus diatasi dengan banyak membaca dan mempelajari buku atau artikel yang membahas tentang penulisan karya ilmiah sampai faham sedalam-dalamnya. Kurang pengalaman dalam menulis karya ilmiah hanya bisa diatasi dengan banyak menulis karya ilmiah, mengikuti event seperti lomba karya tulis ilmiah remaja, lomba karya tulis mahasiswa dan event perlombaan karya tulis lainnya akan memberikan pengalaman yang tidak ternilai harganya dalam proses menulis karya ilmiah. Dengan demikian kendala menulis karya ilmiah seperti ini akan bisa diatasi.

4. Tidak/Kurang Menguasai Topik yang Dibahas di Karya Ilmiah yang Sedang Dibuat
Karya ilmiah merupakan jenis tulisan resmi yang membahas suatu permasalahan secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena karya ilmiah membahas suatu permasalahan tertentu sehingga bila sang penulis tidak menguasai topik yang akan dia bahas pada suatu tulisan karya ilmiah maka tentu saja dia akan mengalami kesulitan/kendala dalam proses menulisnya. Bisa jadi berarti memang dia tidak pernah bersinggungan dengan topik tersebut atau memang masih pada tahap baru mempelajari topik tersebut. Bila memang alasannya adalah masih baru dengan topik tersebut maka solusinya adalah dengan terus mempelajari dan menambah info-info atau pengetahuan-pengetahuan tentang topik tersebut. Berdiskusi dengan pakar atau ahli yang berkaitan dengan topik yang akan ditulis juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi.

5. Kurang Membaca Literatur
Masih berhubungan dengan point sebelumnya, kurang membaca literatur juga menjadi kendala menulis karya ilmiah. Menulis merupakan pasangan dari membaca. Apabila kegiatan membaca kurang maka kehendak dan semangat untuk menulis pun juga menurun. Oleh karena itu kurang membaca literatur juga menjadi kendala menulis karya ilmiah. Bisa dibayangkan menulis karya ilmiah memerlukan pengkolaborasian pemikiran dari penulis lain dalam bentuk sitasi (citation) dalam karya ilmiah. Dengan kurangnya membaca literatur maka akan menyebabkan kurangnya perbandingan dengan pemikiran-pemikiran atau hasil penelitian dari penulis-penulis lain. Perlunya penelaahan pemikiran-pemikiran dari penulis lain dengan membaca karya-karya mereka dan memasukkannya ke dalam tulisan karya ilmiah yang sedang dibuat adalah suatu syarat penting dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karena itulah apabila seseorang akan menulis karya ilmiah maka mau tidak mau orang tersebut juga harus membaca literatur tulisan orang lain yang relevan dengan topik yang akan dia tulis.

6. Tidak Tersedia Literatur yang Memadai
Kendala menulis karya ilmiah lainnya adalah kurang tersedianya literatur relevan yang memadai. Setelah seseorang bersemangat mengerjakan karya ilmiah dan bersemangat dalam membaca literatur ternyata terkadang sering (terutama di Indonesia) terjadi kondisi sulitnya mencari literatur yang up to date dan relevan. Untung sekali sekarang sudah tersedia layanan gratis dalam pencarian literatur yang up to date dan relevan. Sebut saja salah satunya adalah google scholar, suatu layanan dari google yang menyediakan fasilitas pencarian literatur paper ilmiah dari berbagai jurnal internasional. Ada juga layanan pencarian sekaligus penyedia literatur berbayar lainnya semisal elsevier, science direct, proquest, dan lain sebagainya, yang biaya berlangganannya cukup mahal dan tidak semua kampus perguruan tinggi di Indonesia memilikinya.

7. Tidak Mengecek Ulang Tulisan
Kendala menulis karya ilmiah yang bisa terjadi adalah tidak mengecek ulang tulisan yang dibuat sehingga menyebabkan adanya banyak kesalahan ketik (typo), adanya kalimat ambigu, adanya ketidak sinkronan antara kutipan yang di isi tulisan dengan yang di bagian daftar pustaka karya ilmiah, adanya kesalahan penulisan nama penulis yang dikutip, dan kesalahan-kesalahan penulisan lainnya. Dengan demikian sangat perlu sekali untuk membaca dan mengecek ulang tulisan karya ilmiah yang telah selesai dibuat.

Cara lainnya untuk mengatasi kendala ini adalah dengan meminta bantuan teman atau kolega untuk membaca dan mengoreksi kesalahan penulisan (proof reading). Teman atau kolega ini juga akan membarikan masukan-masukan yang berharga untuk menambah kualitas karya ilmiah. Bacalah berkali-kali tulisan karya ilmiah anda hingga dipastikan tidak ada kesalahan penulisan. Jangan sampai ketika karya ilmiah diterbitkan baru diketahui ada kesalahan penulisan, kesalahan ejaan, dan kesalahan-kesalahan lainnya.

8. Plagiasi (Plagiarism)
Plagiasi merupakan kendala menulis karya ilmiah yang juga sangat perlu sekali dihindari. Plagiasi paling berat adalah mempublikasikan ulang karya ilmiah orang lain atas nama dirinya sendiri. Dengan kata lain hanya mengganti nama author saja. Plagiasi ini merupakan tindakan penjiplakan berat karya orang lain yang sangat tidak terpuji. Jenis plagiasi berikutnya adalah menggunakan kalimat yang persis sama dengan kalimat yang ada di tulisan karya tulis orang lain tanpa memberikan kredit (citation) pada penulis aslinya. Budaya plagiasi ini bisa disuburkan dengan kebiasaan copy paste yang banyak terjadi di kalangan siswa dan bahkan mahasiswa. Cara mengatasinya adalah dengan menanamkan pada diri sendiri untuk tidak melakukan penyalinan kalimat secara gegabah dan memberikan kredit (citataion) pada penulis yang tulisannya dikutip (quote) dalam proses menulis karya ilmiah.

Beberapa kendala menulis karya ilmiah yang telah dipaparkan di atas sering dihadapi oleh para penulis karya ilmiah, terutama penulis pemula. Menulis karya ilmiah memerlukan pembiasaan bagi penulisnya. Pembiasaan ini dalam artian harus banyak dilatih. Semakin banyak dilatih maka akan semakin mahir menguasai dan semakin terbiasa. Oleh karena itu maka harus segera menulis karya ilmiah saat ini juga dan sebanyak-banyaknya dalam rangka berlatih. Serta selanjutnya mempublikasikan karya tulis ilmiah tersebut di jurnal-jurnal ilmiah yang ada. Kiranya ada benarnya suatu ungkapan publish or perish, maka menulislah sekarang juga.

Mendapatkan Prestasi


Secara umum prestasi di kampus saat kuliah bisa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu prestasi akademik dan prestasi non akademik. Bila kita mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi maka baik itu prestasi akademik maupun non akademik adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Jadi profil mahasiswa berprestasi akan dikatakan sempurna prestasinya bila dia mampu mencapai prestasi di bidang akademik dan prestasi di bidang non akademik secara bersamaan. Tulisan ini akan mengulas macam-macam contoh prestasi mahasiswa dan bagaimana cara menjadi mahasiswa berprestasi.

Prestasi Akademik
Prestaasi akademik merupakan jenis prestasi yang berhubungan dengan bidang disiplin ilmu yang dipelajari secara resmi di Perguruan Tinggi. Prestasi jenis ini erat kaitannya dengan proses belajar mengajar yang selama ini diikuti di kampus tempat seorang mahasiswa kuliah. Berikut ini adalah beberapa jenis prestasi akademik:

1. IPK tinggi
Prestasi akademik dengan mendapatkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) tinggi secara umum telah menjadi semacam patokan utama. Hal ini karena memang IPK tinggi merupakan parameter yang mudah digunakan untuk menilai kemampuan akademis hasil belajar para mahasiswa. Kompetensi seorang mahasiswa di bidang disiplin ilmu yang dipelajarinya secara global tercermin dari IPK yang diperolahnya.

2. Juara lomba bidang disiplin ilmu
Selain prestasi akademik IPK tinggi, masih ada satu lagi jenis prestasi akademik lainnya. Prestasi akademik tersebut adalah juara lomba bidang keilmuan pada masing-masing jurusan, misalnya adalah juara lomba rancang bangun jembatan dan kekuatan beton bagi mahasiswa teknik sipil. Juara lomba robot bagi mahasiswa teknik elektro dan teknik mesin. Cara mendapatkan prestasi akademik jenis ini maka salah satunya perlu bergabung dengan organisasi-organisasi mahasiswa intra kampus yang berfokus pada perlombaan-perlombaan seperti itu tadi. Karena yang dikirim menjadi kontingen perlombaan biasanya adalah dari unit aktivitas mahasiswa yang bergerak di bidang tersebut. Selain itu kakak-kakak angkatan senior juga akan memberikan bimbingan kepada adik-adik juniornya sebagai salah satu program kegiatan organisasi kemahasiswaan mereka.

Selain itu kompetisi di bidang disiplin keilmuan juga tersedia berupa lomba karya ilmiah mahasiswa yang saat ini biasanya berupa Program Kreativitas Mahasiswa. Saat ini (berdasarkan pedoman PKM 2016) terdapat beberapa jenis Program Kreativitas Mahasiswa yang dilombakan, diantaranya yaitu:

Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P), yang terdiri dari Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) dan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH)
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K)
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M)
Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T)
Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC)
Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI)
Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT)
Prestasi akademik jenis ini cara mendapatkannya adalah dengan memperbanyak diri dalam memikirkan permasalahan yang ada di masyarakat kemudian mencarikan solusinya sesuai bidang keilmuan yang dikuasai. Selain itu juga memerlukan kreativitas dan daya nalar analitis seorang mahasiswa. Biasanya di kampus-kampus tertentu juga terdapat organisasi mahasiswa intra kampus atau unit aktivitas mahasiwa yang bergerak di bidang karya ilmiah, sehingga di sini para mahasiswa junior banyak dibimbing oleh para mahasiswa senior untuk dilatih bagaimana cara membuat karya ilmiah yang baik untuk diikutkan lomba.

3. Publikasi Ilmiah
Sebagai insan yang bergerak di bidang ilmiah maka sudah sewajarnya bila prestasi-prestasi dinilai dari sisi kontribusi pada komunitas ilmiah. Salah satu yang bisa dinilai adalah jumlah publikasi ilmiah yang telah dihasilkan. Meskipun terkadang juga bukan pada jumlah publikasi ilmiah saja, namun pada kualitas publikasi ilmiah. Misalnya adalah dengan mengukur impact factor dari publikasi ilmiah yang telah dihasilkan. Atau seberapa besar efek dari publikasi karya ilmiah yang telah dihasilkan baik itu secara skala regional maupun secara skala global.

Saat ini diwajibkan publikasi ilmiah sebagai syarat kelulusan di jenjang S1, S2, dan S3. Salah satunya adalah publikasi artikel di jurnal-jurnal ilmiah. Di kalangan akademisi seperti professor juga diwajibkan untuk menghasilkan karya ilmiah dalam jumlah tertentu per tahunnya.

Cara meraih prestasi jenis ini adalah dengan melatih diri dan membiasakan diri untuk terus belajar secara terus-menerus menulis ilmiah. Cara termudah salahsatunya adalah dengan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan laporan praktikum (untuk yang dari jurusan keilmuan alam) dan jangan hanya menyontek laporan praktikum kawan-kawan lainnya. Selain itu juga bisa dilatih perlahan dengan mengerjakan tugas-tugas pembuatan makalah yang diberikan dosen. Pengerjaan laporan praktikum dan pengerjaan tugas-tugas kuliah pembuatan makalah secara sungguh-sungguh tanpa saling mencontek akan memberikan dasar-dasar yang kuat dalam pembuatan karya yang bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah.

Cara lainnya untuk mengasah keterampilan menulis publikasi ilmiah adalah dengan sering-sering mengikuti perlombaan Program Kreativitas Mahasiswa seperti yang telah dijabarkan sebelumnya (poin 2). Penulisan naskah Program Kreativitas Mahasiswa juga memberikan latihan dalam menulis untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah. Bahkan jenis Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) secara langsung mengkhususkan pada hasil berupa publikasi ilmiah.

Prestasi Non Akademik
Prestasi non akademik merupakan prestasi di luar bidang akademik yang secara tidak langsung juga menunjang kegiatan akademik. Seperti yang telah dibahas di bagian pembukaan tulisan ini, yaitu bahwa Tridharma Perguruan tinggi secara umum meliputi akademik dan non akademik, oleh karena itu prestasi-prestasi di bidang non akademik juga diperhitungkan di lingkungan pendidikan tinggi.

4. Juara Lomba Unit Kegiatan Mahasiswa
Banyak kejuaraan-kejuaraan seperti kejuaraan olahraga atau kesenian yang pesertanya adalah para mahasiswa. Biasanya yang dikirim untuk mengikuti perlombaan-perlombaan tersebut adalah dari organisasi intra kampus Unit Aktivitas Mahasiswa yang berkaitan dengan jenis lombanya. Lomba-lomba pada Pekan Olah Raga Mahasiswa tentunya kemungkinan besar juga pesertanya adalah dari organisasi mahasiswa Unit aktivitas keolahragaan. Lomba-lomba di bidang seni maka kontingen yang dikirim kemungkinan besar adalah dari anggota organisasi intra kampus Unit Aktivitas Mahasiswa di bidang seni tertentu.

Cara mendapatkan prestasi jenis ini maka bisa dirintis dengan bergabung dengan organisasi unit aktivitas mahasiwa sesuai dengan bidang yang diminati. Oleh karena itu jangan ragu untuk bergabung ke unit kegiatan mahasiswa seperti kegiatan mahasiswa keagamaan, koperasi mahasiswa, pers mahasiswa, pramuka, Palang Merah (KSR), Resimen Mahasiswa, drum band, seni tari, serta di bidang olahraga seperti atletik, bulu tangkis, tenis lapangan, tenis meja, basket, bola voli berbagai macam jenis beladiri dan lain sebagainya.

5. Aktif di organisasi mahasiswa (leadership)
Aktif dan terlibat di organisasi mahasiswa juga merupakan prestasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mahasiswa yang aktif di organisasi kemahasiwaan akan memiliki keterampilan dan pengalaman kepemimpinan yang memadai. Apalagi bila mahasiswa tersebut menjadi pengurus harian seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan ketua sie, maka itu merupakan suatu nilai tambah bagi kualitas seorang mahasiswa.

Beberapa lembaga pemberi beasiswa juga memperhitungkan dan mengutamakan calon penerima beasiswanya adalah yang memiliki keterampilan kepemimpinan dengan dibuktikan aktif di kegiatan organisasi mahasiswa serta pendampingan masyarakat. Cara mendapatkan prestasi jenis ini adalah dengan bergabung serta terlibat aktif di organisasi mahasiswa baik itu yang intra kampus maupun juga bisa organisasi mahasiswa ekstra kampus.

6. Pendampingan masyarakat (pengabdian masyarakat)
Prestasi non akademik lainnya adalah aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Bentuknya bisa pendampingan masyarakat di bidang-bidang tertentu. Semacam pemberian pelatihan keterampilan kepada masyarakat. Atau juga bantuan advokasi masyarakat pada kasus-kasus masyarakat yang tertindas. Cara mendapatkan prestasi yang seperti ini adalah dengan bergabung dan aktif di organisasi mahasiswa atau organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pengabdian masyarakat.

Mahasiswa akan diasah kepekaan sosialnya dengan terlibat berhadapan dan mengatasi secara langsung pada realita permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Berhubungan dengan poin 2, kegiatan pendampingan masyarakat ini juga bisa sekalian diintegrasikan dengan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), sehingga inilah titik relevansi kolaborasi dan pengoptimalan prestasi akademik dan prestasi non akademik bisa berjalan beriringan. Karena memang pendekatan-pendekatan holistik seperti inilah yang diperlukan untuk pembangunan masyarakat luas dan hasilnya bisa langsung dirasakan.

Demikianlah sebagian prestasi-prestasi yang bisa diperoleh di kampus saat kuliah di perguruan tinggi. Semoga setelah membaca tulisan ini kita bisa terbuka pikiran dan wawasan bahwa prestasi saat kuliah itu tidak hanya IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) saja. Masih ada jenis-jenis prestasi lain yang bisa diraih dan didapatkan. Selamat berjuang! Hidup Mahasiswa!