Rabu, 28 Desember 2016

Hadits Maudhu’




الَحَدِ يْثُ المَوْضُوْعُ هُوَا المُخْتَلَقُ المَصْنُوْعُ
”Hadist Maudhu’ adalah Hadist yang diada-adakan dan dibuat-buat.”[1]

            Al-Maudhu’ secara bahasa merupakan isim maf’ul dari, wa-dha-‘a, ya-dha-‘u, wadh-‘an,kata yang mempunyai arti al-isqath (meletakkan tau memyimpan), Kata Al-Maudhu’ juga bermakna (al-iftira) meninggalkan, (wa al-ikhtilaq)mengada-ada dan membuat-buat.[2]
            Sementara secara istilah ulama ahli hadits mendefinisikan hadits maudhu’ sebagai :

Artinya: “Hadits yang disandarkan kepada Rasulullah saw secara dibuat-buat dan dusta, padahal Beliau tidak mengatakan dan melakukannya, berbuat ataupun melakukannya.”[3]
Sebagian mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan hadits maudhu’ ialah hadits yang dibuat-buat”.
Dan ada juga yang mendefinisikan sebagai : 
هُوَالُمخْتَلَعُ اَلمصْنُوْعُ الَمنْسُوْبُ اِلَى رَسُوْلِ الٌلَهِ صَلَىٌ الَلٌه عَلَيْهِ وَسَلَمَ زَوْرَاَ وَبُهْتَاناَ سَوَاءُ كَانَ ذَلِكَ عَمْدَا أَوْ خَطَأَ                                                               
Artinya:”Hadits yang diciptakan dan dibuat seseorang (pendusta) yang ciptaan ini yang dinisbatkan pada Rasulullah saw secara paksaan dan dusta, baik sengaja maupun tidak”.[4]
            Dari beberapa definisi diatas dapat kita pahami bahwa, hadits maudhu’ adalah hadist yang bukan disandarkan kepada Rasulullah Saw, atau dengan kata lain Bukan hadist Rasul, akan tetapi suatu perkataan atau perbuatan seseorang atau pihak-pihak tertentu dengan suatu alasan kemudian dikatakan kepada Rasul. Padahal untuk kepentingan individu atau kelompok, bukan didasarkan kepada perkataan atau perbuatan dan takrir Rasulullah saw.
            Hadist Maudhu adalah hadist yang paling jelek(buruk) dan paling membahayakan bagi Islam dan pemeluknya, dan tidak halal bagi yang meriwayatkan hadist maudhu’. Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ حَدَّ ثَ عَنِّىِ بِحَدِ يْثِ يَرَى اَنَّهُ كَذِ بُ فَهُوَ اَحَدُ الكَا ذِ بِيْنَ.
Artinya: “Barang siapa meriwayatkan suatu hadist dariku yang ia ketahui bahwa Hadist itu dusta, maka ai adalah sakah seorang pendusta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar